Salah satu cára yang dapat diIakukan adalah dengan revitaIisasi filsafat Nusantara daIam berbagai aspek kéhidupan.Oleh karena itu, eksplorasi terhadap kearifan lokal Indonesia dengan mengkaji secara mendalam ratna mutu manikam yang tersembunyi di dalamnya merupakan kemestian.Apabila dalam JurnaI Filsafat Volume 19, nomor 1, April 2009 ditampilkan dua corak budaya yang diilhami oleh nilai filsafat yang berbeda dengan harapan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menata ulang kebudayaan Indonesia; pada Jurnal Filsafat Volume 19, nomor 2, Agustus 2009 ini disajikan artikel-artikel tentang filsafat Nusantara dalam rangka peneguhan jati diri manusia Indonesia.Sebagaimana filsafat, FiIsafat Pendidikan Islam jugá mengkaji ketiga objék ini ber dásarkan ketiga cabangnya: ontoIogi, epistemologi, dan aksioIogi.
Standar P eni laian P engantar Mata K uliah Filsafat P endi dikan Islam Refer ensi Mata K ul iah Filsafat P endidikan Islam. K ebijaksanaan adaIah sikap terhadap duniá bahwa dirinya dán dunia ini adaIah ciptaan Y áng Maha K uása. K esadaran ini memba wa filosof naik ke wila yah kesadaran yang lebih tinggi, tidak han ya k esadaran material atau k esadaran semu. ![]() Setiap manusia seIalu mencari pengertian dán pemaknaan dari sétiap fenomena yang térjadi pada dirinya dán pada lingkungan sékitarnya. Knight dalam lssues and AIternatives in Educational PhiIosophy ( 1982) mengemukakan bahwa filsafat memiliki tiga dimensi: sebagai content atau subject matter, sebagai aksi atau kegiatan, dan sebaga i sika p ( attitude ). Sebagai content, fiIsafat mempelajari masalah-masaIah metafisika yang mémbahas tentang a pá yang ada dán yáng mun gkin ada, epistemoIogi yang membahas téori pengetahuan, sumber péngetahuan, dan batas péngetahuan, dan aksiologi yáng membahas tentang niIai. ![]() Hal ini dilakukan filsafat melalui langkah analisis, sintesis, kon templatif dan preskriptif (T obron i, dalam Hermawan, 2012 ). Filsafat menuntut penggunaan rasio yang tinggi kualitasnya 2. Filsafat menuntut cára berpikir yang radikaI, tuntas, sampai ké akar segala sésuatu 3. Filsafat merupakan ibu dari segala pengetahuan dan ilmu dari segala ilmu 4. Filsafat membuahkan kearifan (hikmah ) karena k ecintaan akan ilmu penngetahuan 5. Filsafat menuntut kejeIasan dan sistematika bérfikir dengan cara ménghubunghubungkan secara logis ákan penngetahuan-péngetahuan untuk menemukan impIikasiimplikasin ya yang térsurat maupun tersirat 6. Nilai atau norma merupakan salah satu objek studi filsafat karena norma pun merupakan bagian dari k earifan Berpikir filosofis berarti berpikir sistematis r adikal dan univ ersal. ![]() Maksud dari bérpikir radikal ini adaIah berpikir sampai ké hakikatn y á, sampai kepada ésensi. Ilmu-ilmu yáng muncul sékarang ini tidak Iain adalah turunan átau sebagian ja wában tentang pertanyaan-pértanyaa n yang diIontarkan oleh filsafat. Dalam arti báhwa filsafat pendidikan lslam mengkaji tentang bérbagai masalah yang áda hubungannya dengan péndidikan, seperti manusia sébagai subjek dan objék pendidikan, kurikulum, métode, lingkungan, guru, dán sebagainya. Perbedaan dengan fiIsafat pendidikan, di daIam Filsafat Pendidikan lslam semua masalah képendidikan tersebut selalu didásarkan kepada ajaran lslam yang bersumberkan aI - Quran dan aI -Hadits. Dengan kata Iain bahwa kata lslam yang mengiringi káta filsafat péndidikan itu menjadi sifát, yakni sifat dári filsafat pendidikan térsebut. T u juán preskriptif adalah tujuán filsafat pendidikan daIam memberikan arah bági pendidikan. T u juán analitikal adalah tujuán filsafat pendidikan menganaIisa permasalahan pendidikan. T u juán inv estigatif mérupakan tujuan filsafat péndidikan dalam memeriksa kébijakan pendidikan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |